Prinsip kerja shockbreaker sebenarnya mudah yaitu hanya bergerak naik turun sesuai dengan tumpuannya, nah pada saat proses naik turun ini shockbreaker harus mempunyai fungsi damping (peredaman) dan rebound (penekanan). Umumnya shock mobil saat ini menyerupai tabung dan terdapat as ditengahnya kemudian didalam tabungnya berisi material tambahan yang berfungsi membantu kinerja shockbreaker salah satu yang sering digunakan adalah oli. Ada juga shockbreaker yang berisi gas yang tentunya memberikan efek dan feel yang berbeda dengan oli, bahkan saat ini ada juga shockbreaker yang berisi gas yang bisa diatur volume dalam tabungnya sehingga memberikan efek dan feel yang berbeda pada damping dan rebound.
Untuk jenis shock saat ini biasanya hanya terdapat dua jenis yaitu jenis yang biasa, yang hanya berupa tabung. Kemudian jenis kedua yaitu jenis coil over shockbreaker yaitu jenis shockbreaker mobil yang sudah mempunyai per keong pada shockbreakernya, jadi tidak perlu memasang per keong lagi, Cukup shockbreaker saja. biasanya jenis shock ini digunakan pada arena balap karena lebih ringkas dan simple, kemudian efeknya adalah mempunyai fungsi damping dan rebound sekaligus jadi benar-benar membantu untuk mobil high performance atau mobil balap. Tapi jangan sekali-kali mengganti shockbrekaer standar menjadi coil over shockbreaker bila mobil dipakai untuk harian karena suspensi akan menjadi lebih keras dan tentu akan sangat mengurangi kenyamanan bila dipakai harian.
Untuk perawatan sebenarnya shockbreaker mobil ini mempunyai usia yang lumayan panjang dan minim perawatan. Biasanya shockbreaker yang rusak ditandai dengan merembesnya oli pada as tengah, yang bertanda bahwa sil shock sudah bocok dan oli didalamnya keluar, untuk shock yang isinya gas bila rusak maka ditandai dengan suspensi yang mentul-mentul karena tidak ada fungsi peredaman tadi (hal ini juga berlaku untuk shock dengan oli juga). Perawatan shock ini ternyata lebih kepada kondisi luar (eksternal) dari shock itu sendiri antara lain adalah jalan yang rusak dan berlobang yang dapat memperpendek usia shock apalagi bila jalanan tersebut diterjang dengan kecepatan tinggi. Kemudian mobil yang overweight, tentu ini sangat menyiksa shockbreaker karena tugas shock yang sudah berat ditambah dengan beban diluar mobil itu sendiri yang tentunya juga berlebihan. Sehingga kerja shock berlipat-lipat untuk menahan beban tersebut. Yang terakhir adalah yang sering orang salah kaprah yaitu menceperkan mobil dengan memotong per atau mengganti per, sehingga membuat kerja shock berlebihan karena tidak lagi dibantu per dalam menopang mobil, jadi jarak travel shock menjadi pendek. Sehingga biasanya akan timbul suara jedak jeduk karena shock yang mentok dan tidak mempunyai ruang yang cukup untuk memanjang dan memendek. Solusinya adalah bila menceperkan mobil dengan mengganti atau memotong per mobil sebaiknya juga mengganti shockbreaker yang lebih pendek travelnya.